Tokoh Cerita Anak yang Begitu Berdaya

Dalam penulisan cerita anak, ada aturan emas yang berbunyi: “Biarkan si tokoh cerita yang menyelesaikan masalahnya sendiri”. Maksudnya, jika si tokoh cerita menemui masalah, biarkan dia sendiri yang mencari jalan keluarnya. Biarkan dia yang berpikir dan bertindak untuk menyelesaikan masalahnya. Jangan sampai ada tokoh orang dewasa yang tiba-tiba muncul dalam cerita, lalu memberikan nasihat serbaguna, dan masalah pun beres seketika.

Namun, jika tidak digunakan secara hati-hati, aturan emas tersebut ternyata bisa berubah menjadi bumerang yang dapat membuat si tokoh cerita anak menjadi terlihat begitu berdaya, begitu dewasa, yang akhirnya dapat mencederai jalinan cerita.

Memang kenapa kalau tokoh cerita anak begitu berdaya? Begitu dewasa?

Anak-anak tentu memiliki cara pandang yang berbeda dengan orang dewasa saat melihat dunia — begitu pula cara pandang mereka terhadap suatu masalah dan cara penyelesaiannya.

Dari beberapa picture book lokal yang saya baca lewat platform online, saya menemukan tokoh cerita anak yang begitu berdaya dan dewasa saat mereka mencoba menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi, yang akhirnya membuat saya bertanya-tanya: apa betul anak-anak akan menyelesaikan masalah dengan cara-cara seperti itu? Atau, apakah itu adalah cara-cara sang pengarang, yang notabene memang orang dewasa?

Kemudian, saya iseng mencoba membandingkan tokoh-tokoh itu dengan tokoh-tokoh cerita yang ada di picture book luar, seperti “Boy + Bot” karya Ame Dyckman dan “Still Stuck” karya Shinsuke Yoshitake. Saya melihat tokoh cerita di dalam dua buku tersebut begitu natural saat mereka mencoba menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi, cara-cara yang begitu lugu, polos, dan akhirnya membuat cerita menjadi lucu dan menyenangkan.

Berangkat dari sini akhirnya saya menyadari satu hal: membuat tokoh yang kuat dalam cerita anak itu susah, sebab kita harus pandai-pandai memilah: apakah ini cara pandang anak-anak dalam melihat dan menyelesaikan masalah? Atau, apakah ini cara pandang kita sendiri sebagai seorang pengarang?


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts

Avatar Noor H. Dee

Noor H. Dee adalah editor dan penulis buku anak yang kurang terkenal gitu deh.