Cerita-cerita yang terdapat di dalam Fabel Mini sangatlah pendek. Saya mengikuti formula 3 act structure: pertama begini, kedua begini, ketiga begitu. Zig-zig-zag! Tidak ada ruang untuk bertele-tele. Alur langung menusuk ke jantung cerita. Segalanya berlangsung begitu cepat dan tidak terduga. Zig-zig-zag!
Bukankah komedi adalah sesuatu hal yang tidak terduga?
Cerita-cerita Fabel Mini yang sangat pendek itu sempat dijadikan inspirasi untuk bermain drama oleh salah satu komunitas homeschooling. Mereka, anak-anak itu, memerankan tokoh-tokoh yang ada di dalam Fabel Mini.
Selain itu, seorang teman penulis juga pernah bercerita kepada saya bahwa buku Fabel Mini ia jadikan bahan untuk bermain tebak-tebakan akhir cerita bersama anaknya.
Dalam hati, saya langsung bersyukur: Fabel Mini ternyata tidak hanya berakhir menjadi sebuah buku semata, tetapi juga bisa menjadi wahana untuk bermain.
Alhamdulillah.
Tinggalkan Balasan