Sastra eh bacaan anak di Indonesia ternyata memiliki sejarah yang sangat panjang di negeri ini. Kehadirannya sudah tercatat sejak abad ke-18. Dari buku Mbak Cristantiowati (Bacaan Anak Indonesia Tempo Doeloe), tertulis bahwa “Hikajat Bagermadantara konon merupakan hikayat yang paling populer dan pernah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa Nusantara seperti Jawa, Makassar, Bugis, dan Sasak.”
Pada tahun 1736, Georg Heinrich Werndly (1693–1744), seorang missionaris Protestan sekaligus penerjemah bahasa Melayu, mengatakan bahwa “Hikayat ini adalah satu cerita khayalan yang disusun untuk hiburan kanak-kanak supaya mereka gemar membaca.”
Terlepas dari kekurangan-kekurangan yang masih harus diperbaiki, kenyataan ini tidak bisa dipandang sebelah mata: sastra eh bacaan anak di Indonesia masih terus berdenyut sampai sekarang seperti jantung Nicolas Flamel.
Tinggalkan Balasan